Festival Warna Warni Kemerdekaan RI " Harmony In Diversity" Dalam Balutan Keberagaman
Sore di Pantai Lawata, Sabtu - Minggu, 19-20Agustus 2023, terlihat berbeda. Ada warna warni pakaian adat yang terlihat. Mereka adalah etnis – etnis yang telah menjadi warga Kota Bima.
Pemerintah Kota Bima, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, menyulam keberagaman etnis ini dalam Fetival Warna Warni Kota Kemerdekaan dengan tema Harmony In Diversity, memeringati HUT ke-78 RI.
Tidak hanya pakaian adat yang beragam. Tapi masing-masing menyuguhkan menu makanan khas yang dimiliki. Pengunjung dapat mencicipi setiap jenis makanan yang dimiliki masing-masin etnis tersebut.
Seperti dari Sulawesi dengan Coto Makassarnya, Es Pisang Ijo, dan lainnya. Etnis Minangkabau dengan ragam makanan dan minuman. Begitu juga dengan Jawa, Jawa Barat, Jawatimuran, Bali dan Tionghoa.
Festival warna warni Kemerdekaan menjadi lebih semarak dengan penampilan kesenian masing-masing etnis. Ada tari piring yang memukau, begitu juga kesenian lainnya.
Bahkan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima, M Nasir, MPd awalnya ragu jika kegiatan ini akan mengundang banyak pengunjung. Namun diyakinkan oleh bidang yang menanganinya dan ternyata event yang dikategorikan kecil ini, pengunjungnya luar biasa.
Ini, kata Kepala Dinas Pariwisata, tidak lepas dari promosi yang dilakukan melalui berbagai saluran media sosial. Ada lebih dari 60 ribu yang telah melihat promosi kegiatan tersebut, sehingga menjadi wajar, ketika kegiatan selama dua hari, Sabtu dan Minggu menjadi meriah.
Event ini juga mengakomodir pelaku usaha dengan menyiapkan stand. Mereka bis menjual produk yang dimiliki, sehingga bisa mendorong geliat ekonomi di Kota Bima.
Termasuk dirangkai dengan Festival Kopi Tambora. Bahkan panitia menyediakan kopi gratis kepada pengunjung selama dua hari kegiatan.
Kegitan ini juga dirangkai dengan pengumuman pemenang untuk lomba Foto dan Video warna warni Kota Bima yang sudah dilaksanakan beberapa bulan lalu. Melalui foto dan video, peserta dapat memerlihatkan keberagaman Kota Bima, sebagai daerah transit perdagangan dan pariwisata.
Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, SE, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Di tengah keterbatasan angaran, OPD mampu menghadirkan kegiatan yang luar biasa meriah. Diharapkan kegiatan ini di tahun mendatang dapat dipertahankan dan bisa lebih meriah lagi.
Bahkan, Wali Kota Bima menyampaikan, untuk mendukung berbagai event, direncanakan akan melakukan reklamasi Pantai Lawata di sisi timur. Luasnya sekitar 2 hektar dan diharapkan kedepan tidak ada lagi hambatan areal untuk melaksanakan kegiatan yang lebih besar lagi.
Kota Bima, harus menjadi daerah tarnsit pariwisata, karena dihimpit oleh Bali dan Komodo. Kota Bima dianggap memiliki teluk yang indah dan eksotik. Namun, diharapkan ada dukungan dari masyarakat dalam mewujudkan Kota Bima sebagai derah kunjungan wisata.
Termasuk keberagaman etnis yang dimiliki Kota Bima bisa menjadi potensi. Untuk itu, perlu merajut kerukunan dan kebersamaan, salah satunya melalui event ini.
Wali Kota mengatakan, dari masa kesultanan sampai hari ini orang Bima sangat menghargai adanya keberagaman, baik suku dan agama tidak mengalami satu perbedaan. Ini merupakan satu kekayaan yang luar biasa. Ini harus dijaga dan dirawat sebagai warisan orang Bima.